Selasa, 14 Mei 2013

Model Batik Ikatan Bujur Sangkar

Model batik ikatan bujur sangkar yaitu motif yg berbentuk segi empat tertata tegak dan miring. Proses lipatan yg tidak terlalu sulit dengan cara media batik cukup di lipat menjadi enam bagian atau empat bagian saja. Panjang media batik di lipat dan di ukur kemudian lipatan di buat zig zag dengan proses pewarnaan menggunakan bahan pewarna senis polkatif. Proses pewarnaanya pun hampir sama dengan yg lain, namun akan lebih baik lagi hasilnya jika menggunakan alat sejenis busa untuk mewarnainya.


Pertama-tama media batik harus di basahi dengan menggunakan obat penguat warna. Model batiki ini kebanyakan menggunakan dua warna saja, hal itu juga tergantung dari banyaknya jumlah ikatan pada media kain. Namun jika jumlah ikatannya sedikit cukup dengan menambahkan lukisan atau gambar sebagai pelengkap untuk memberikan variasi pada motif ini terutama dengan meletakkan gambar di tengah antara segi empat. Dan jika ingin menambah warna cukup di letakkan pada kedua ujung kain dengan warna yg berbeda pada kedua sisi.

Keunikan dari model batik ini yaitu setiap warna akan di pisahkan antara garis-garis putih sebagai pemutus agar antara warna satu dengan yg lainnya tidak menyatu sehingga menimbulkan atau terbentuknya warna lain.     Biasanya antara warna satu dengan yg lainnya mempunyai jarak kurang lebih 30 cm. Motif ini sangat cocok di gunakan untuk daster klok atau daster payung. Yang perlu di perhatikan dari motif ini yaitu cara untuk melipat media batik berbeda dengan motif batik abstrak yg lain karena daster payung sangat lebar pada bagian bawah.

Proses pelipatannya pun berbeda dengan daster biasa atau longdress. Pertama kali media di lipat menjadi dua bagian lalu titik tengah di lipat lagi membentuk sudut lingkaran serta lipatan mempunyai ukuran yg baku. Lipatan sudut lingkaran di bagi empat bagian ukuran dari ujung media batik minimal berjarak 30 cm jangan sampai kurang karena jika kurang bisa terpotong. sedangkan jarak ikatan yg kedua adalah 90 cm tidak lebih atau kurang sisa di bagian bawah tidak perlu di ukur.

Panjamg kain dasar dari daster payung bervariasi ada yg 220 cm, 230cm, dan 240 cm, namun yg paling umum di gunakan yaitu 240 cm. Mengingat bahan dasar kain yg panjang sangat menghambat dalam proses pewarnaan sehingga relatif lebih lama dari motif batik semprot dan yg lainnya.

Setelah proses pewarnaan selesai akan terbentuk garis lurus dan zig zag serta garis gelombang, garis pertama akan membentuk garis lurus dan garis kedua akan membentu garis zig zag dan yg ketiga akan terbentuk garis gelombang.

2 komentar: