Jumat, 07 Juni 2013

Batik Motif Matahari

Motif matahari sebenarnya bukan model batik yg berbentuk lingkaran, namun warna pada batik ada dua jenis warna muda dan tua. Di sebut motif matahari karena proses pembuatan membutuhkan sangat bantuan sinar matahari secara berlebihan jika saja tanpa ada sinar matahari maka tidak sanggup menghasilkan motif ini. Semakin banyak terkena sinar matahari maka hasilnya akan semakin bagus, semakin berwarna tua, cerah, dan semakin berkilau. Sebaliknya jika tidak terkena sinar matahari maka warna akan menjadi kusam.

Keunikan dari motif ini yaitu terletak pada perbedaan antara warna tua dan muda yg hampir sama karena satu warna kemudian setelah di jemur matahari menjadi dua warna. Pada awal proses menggunakan satu warna kemudian di letakkan pada tempat yg terkena sinar matahari dengan suhu tinggi setelah itu warna sedikit demi sedikit akan mengalami perubahan semakin tua meninggalkan warna aslinya.

Bahan pewarna yg di gunakan berjenis remasol. Obat remasol sangat sensitif sekali karena mudah luntur jika terkena air apabila belum di beri obat penguat warna. Obat remasol bahan pewarna yg mampu menghasilkan warna yg cerah dan berkilau, jenis remasol banyak di gunakan intuk batik print seperti seragam sekolah, seprei, kain dan masih banyak yg lainnya. Remasol masih saudara dengan jenis bahan pewarna yg bernama polkative, keduanya saling melengkapi bahkan ada salah satu jenis serbuk warna remasol dan polaktive yg mempunyai nama yg sama serta fungsi dan kegunaan yg sama pula sehingga kadang membingungkan.

Untuk penguat warna jenis remasol agar tidak luntur sebaiknya menggunakan waterglass, hal ini banyak di gunakan oleh para pengrajin batik skala home industri namun jarang di gunakan oleh pengusaha batik berskala pabrik. Biasanya para pabrik batik menggunakan sistim dengan memanaskan bahan yg sudah berwarna sampai ratusan derajat sebagai penguat agar tidak luntur.

Proses penjemuran agar membentuk dua warna tua dan muda dengan melipatnya secara acak agar ada yg terbuka atau terkena sinar matahari dan tertutup agar tidak terkena sinar matahari. bagian yg terbuka atau terkena sinar matahri akan membentuk warna tua sedangkan yg tertutup akan membentuk warna muda. Proses pelipatan kain secara acak biasa di sebut dengan mengkriwil, namun ada pula lipatan beraturan yg berbentuk lipatan memanjang yg di sebut dengan galaran.

Proses dengan cara mengkriwil akan menghasilkan warna tua yg membentuk gambar seperti patu pecah sedangkan proses galaran akan membentuk warna garis lurus yg panjang atau pendek seperti garis-garis warna. Namun